Selama berabad-abad beberapa orang berspekulasi bahwa planet bumi berongga dengan makhluk aneh tinggal di dalamnya, dan dunia bawah dapat dimasuki melalui gua-gua yang dalam atau melalui lubang magnetik di kutub.
Dan sepertinya cerita tentang Dunia Bawah tidak sebatas cerita novel, seperti yang kita lihat dibeberapa film juga menginspirasikan cerita sains fiksi, salah satunya The Journey. Memang ada banyak buku-buku yang menceritakan tentang kehidupan legenda dunia bawah,
apalagi beberapa pernyataan yang saya temui menyatakan bahwa masyarakat
Lemuria masih ada, mereka hidup di bawah gunung Shasta ataupun bumi
berongga.
Lemuria, Gunung Shasta Dan Dunia Bawah
Setelah banjir besar era Mesir kuno disebut ZEP Tepi (Genesis), sebuah kelompok ‘Dewa’ misterius kemudian muncul untuk memulai penyelamatan dasar-dasar peradaban. Dimulai dari Thoth dan Osiris di Mesir, hingga Quetzacoatal dan Viracocha di Amerika, tradisi di seluruh dunia menyatakan adanya asal-usul peradaban kontemporer kelompok canggih.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di peradaban Lemuria
sangat pintar, mereka selamat dari peradaban sebelumnya atau apa yang
disebut sebagai MU. Mereka dicirikan sejarawan Alkitab sebagai leluhur Prediluvian, seperti Henokh dan Metusalah, raksasa dan pahlawan tua, yang disebutkan dalam Genesis.
Gunung Shasta
memiliki ketinggian 14,179 kaki di Utara California, dan dikatakan
gunung yang paling mengagumkan secara visual. Di wilayah ini banyak
terjadi peristiwa paranormal dan penampakan UFO, beberapa orang
dikabarkan mendokumentasikan penampakan tersebut hingga memunculkan
legenda yang sangat aneh.
Selama
musim panas tahun 1998, penjelajah gua menggunakan peralatan ilmiah yang
mampu mengkonfirmasi bahwa gua di North Wales sekitar 15 mil panjangnya
terdapat daratan. Frank D.Adams menuliskan hasil percobaan ilmiah pribadinya yang dapat membuktikan bahwa rongga raksasa ada di granit pada kedalaman lebih dari 11 mil, kesimpulan yang juga telah didukung oleh Raja Louis V. Seorang ahli matematika menghitung bahwa di suhu normal, rongga berada pada kedalaman antara 17,2 dan 20,9 mil.
Selama beberapa dekade beberapa orang meyakini bahwa gunung Shasta merupakan sarang segala macam makhluk misterius yang hidup didalam gua-gua besar. Pada tahun 1894 Frederick Spencer Oliver menulis sebuah buku ‘A Dweller on two Planets‘ yang menyatakan bahwa benua yang tenggelam Lemuria berada di gunung Shasta. Pada 1930 Guy Warren Ballard, pendiri I Am Foundation membuat pernyataan yang sama.
Kemudian para penulis fiksi ilmiah Robert Heinlein menulis novel ‘Lost Legacy‘
menceritakan tentang sekelompok pakar yang tinggal di gunung,
menggunakan kemampuan paranormal mereka untuk mengalahkan kekuatan jahat
yang memerintah dunia. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, UFO dan
peristiwa paranormal telah di dokumentasikan, ada beberapa masalah aneh
dengan pernyataan ‘Lemuria berada di dalam gunung’.
Logika Lemuria Di Gunung Shasta
Ada hewan disebut Lemur yang hidup di pulau Madagaskar, di lepas pantai barat daya Afrika, dan juga di India. Tahun 1864 Philip Slater,
seorang zoologi mengusulkan bahwa hewan ini telah bermigrasi dari
Madagaskar ke India (atau sebaliknya) melalui jembatan tanah besar
(Lemuria) yang sekarang tenggelam. Tidak ada bukti yang menguatkan
adanya sebuah jembatan tanah, dan lempeng tektonik tampaknya sangat
jelas menjelaskan masalah ini, dengan kata lain bahwa India terputus
dari Afrika dan Madagaskar, kemudian bergeser hingga bertabrakan dengan
Asia selatan yang meningkatkan puncak Himalaya. Ya, memang teori yang
sulit diterima dengan akal fikiran.
Madame Blavatsky
dikenal pendiri Teosofi, dia mengambil ide Lemuria yang dihuni makhluk
canggih. Penulis James Churchward menyebutnya Mu yang pindah dari
Samudera Hindia ke Pasifik. Kita hanya butuh alasan, mengapa benua
berukuran besar tidak bisa tenggelam, bahkan pulau-pulau dan fragmen
benua diperkirakan harus melewati jutaan tahun untuk melakukan pemisahan
tersebut. Bagaimanapun, banyak teori dan pendapat yang tidak
mengesampingkan kemungkinan adanya peradaban prasejarah di sekitar
Pasifik dan Samudra Hindia ataupun di tempat lain.
Gua-gua
besar di gunung Shasta, terdiri dari fumarol masih aktif yang tersisa
dari salah satu kawah Gunung. Shasta adalah gunung berapi, bagian dari
Cascade Range yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, terdiri
dari empat kerucut yang tumpang tindih termasuk 12,330 kaki anak
puncaknya (Shastina). Gunung ini juga terdiri dari dasit dan andesit,
abu, dan aliran piroklastik, dan terakhir meletus pada tahun 1786.
Bebatuan ini cenderung lemah dan tidak stabil, gua-gua sangat besar
tidak bisa bertahan, sewaktu-waktu bisa saja runtuh. Belum lagi panas
yang ada di dalam gunung, suhu yang terlalu panas bagi siapa pun untuk
tinggal di sana. Dipastikan tidak ada Lemuria didalam gunung Shasta.
Selama
berabad-abad beberapa orang berspekulasi bahwa planet bumi berongga
dengan makhluk aneh tinggal di dalamnya, dan dunia bawah dapat dimasuki
melalui gua-gua yang dalam atau melalui lubang magnetik di kutub.
Tidak ada teori yang menjelaskan bahwa planet-planet atau bintang memiliki kekosongan pada pausatnya. Ketika planet bertambah komposisinya dari benda-benda yang lebih kecil atau gas, gravitasi menarik semua benda tak terelakkan menuju pusat tanpa meninggalkan ruang kosong.
Jika
makhluk berkekuatan besar membangun sebuah planet berongga, gravitasi
akan segera menyebabkan planet itu runtuh. Gravitasi bumi membuktikan
bahwa tidak berongga, tetapi intinya sangat padat dan berat, interior
yang panas, dan cukup panas untuk melelehkan setiap elemen, gunung
berapi dan pengukuran gelologi tak terhitung jumlahnya untuk membuktikan
hal ini.
Panas dan tekanan yang
sedemikian rupa menyebabkan gua-gua besar di gunung Shasta tidak bisa
bertahan mencapai kedalaman beberapa mil, perlahan akan runtuh seperti
masalah yang ditemui para penambang emas. Adapun bukaan di kutub, secara
logika bahwa Kutub Selatan ditutupi es dan Kutub Utara berada di lautan
kedalaman sekitar tiga mil. Banyak orang yang terbang di atas kedua
kutub, atau mengunjungi dengan berjalan kaki. Tapi mereka tidak
menemukan bukaan.
Legenda Tentang Peradaban Dunia Bawah
Legenda alam bawah tanah atau mungkin realitas lain yang (mungkin) berbohong tentang adanya dunia bawah, atau dapat dicapai dengan rute bawah tanah yang sangat tua dan sangat luas.
Yunani-Romawi Hades disebut-sebut berada di dunia bawah, kemudian ada yang menyebut Neraka di dunia bawah, alam yang dihuni oleh peri, elf, gnome, dan troll, juga sering disebut berada di dunia bawah.
Seperti yang pernah saya tuliskan terdahulu, Tibet mempunyai legenda Shambhala,
dihuni oleh adaptis yang tercerahkan, terletak di bawah Tibet atau
tempat lain di Asia Tengah, dan beberapa orang percaya bahwa 25 Raja
akan muncul untuk mengalahkan kekuatan jahat dan membawa zaman keemasan.
Beberapa catatan mengatakan bahwa Shambhala adalah sebuah dunia spiritual murni, dan kemudian ada catatan yang menyebutkan dunia bawah tanah yang disebut Agartha.
Atau mungkin kedua dunia ini terpisah yang dihuni oleh Iblis dan Setan.
Catatan dan pernyataan ini membingungkan dan kontradiktif, pelukis
Rusia yang mistik (Nicholas Roerich) pernah mencari Shambhala di tahun 1920-an.
William Michael Mott pernah menulis berbagai kejadian dalam bukunya ‘Caverns, Cauldrons, and Concealed Creatures‘.
Beberapa didokumentasikan dengan baik, dari alam bawah tanah dan
pertemuan dengan makhluk aneh dari alam ini. Gunung Shasta, puncak yang
terisolasi sering muncul peristiwa paranormal dan penampakan ufo, dan
beberapa hal misterius yang terjadi di dunia bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar