Kehidupan mikroorganisme, seperti
ikan dan hewan air lainnya, tidak terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut
di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di
darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap dapat bertahan. Air
yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikro
organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen yang terlarut di dalam air
sangat penting artinya bagi kehidupan.
Oksigen
terlarut adalah suatu hal yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup dalam air
tergantung dari kemampuan air untuk mempertahankan konsentrasi oksigen minimal
yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Konsentrasi oksigen terlarut minimal untuk
kehidupannya.
Oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air, dimana jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanamannya, dan dari atsmosfer (udara) yang masuk kedalam air dengan kecepatan terbatas. Konsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan jenuh bervariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfer. Semakin tinggi suhu air, semakin rendah tingkat kejenuhan. Misalnya danau di pegunungan yang tinggi mungkin mengandung oksigen terlarut 20-40 % kurang daripada danau pada permukaan laut.
BOD atau Biochemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen biologis merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan dalam air. Dengan kata lain, BOD menunjukkan kebutuhan oksigen oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan yang terlarut dalam air.( Metclaf,Eddy. 2003. Waste Water Engineering Design)
Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air. (Alaert.G dan Sri Sumestri Santika,Msc. 1984. Metoda Penelitian Air)
BOD penting untuk mengetahui banyaknya zat anorganik yang terkandung dalam air limbah. Makin banyak zat organik, makin tinggi BOD-nya. Nilai BOD dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen. .( Metclaf,Eddy. 2003. Waste Water Engineering Design)
Beberapa kelemahan uji BOD:
• Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-bahan anorganik atau bahan-bahan tereduksi lainnya.
• Uji BOD perlu waktu yang cukup lama minimal 5 hari.
• Uji BOD dilakukan selama 5 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira-kira 68% dari total BOD.
• Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat di dalam air tersebut, misalnya ada germisida seperti khlorin dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik,sehingga hasil uji BOD menjadi kurang teliti.
Untuk oksidasi/penggunaan zat organis yang khas, terutama di beberapa jenis air buangan industri yang mengandung fenol, deterjen, minyak, dsb; bakteri harus diberikan adaptasi beberapa hari melalui kontak dengan air buangan tersebut,sebelum dapat digunakan sebagai benih pada analisa BOD air tersebut.(Alaert.G dan Sri Sumestri Santika,Msc. 1984. Metoda Penelitian Air)
5 jenis gangguan yang umumnya terdapat pada analisa BOD:
• Proses nitrifikasi dapat mulai terjadi di dalam botol BOD setelah 2-10 hari
2NH4 + 3O2 → 2NO2- + 4H+ + 2H2O
2NO2- + O2 → 2NO3
Nitrifikasi perlu oksigen. Seringkali nitrifikais tidak terjadi karena suhu 10oC atau karena air sungai yang tercemar telah sampai ke muara sehingga nitrifikasi pada botol BOD tidak berlaku.
• Zat beracun dapat memeperlambat pertumbuhan bakteri (memperlambat reaksi BOD) bahkan membunuh organisme tersebut.
• Kemasukan/keluarnya oksigen dari botol selama inkubasi harus dicegah. Dengan ditutup hati-hati (di atas tutup botol bisa diberi air/waterseal).
• Nutrien merupakan salah satu syarat bagi kehidupan bakteri. Sehingga sebaiknya setiap botol BOD ditambah dengan nutrient secukupnya.
• Karena benih dari bermacam-macam bakteri dapat berkurang jumlahnya/kurang cocok bagi air buangan maka pembenihan harus dilakukan dengan baik.
Oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air, dimana jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanamannya, dan dari atsmosfer (udara) yang masuk kedalam air dengan kecepatan terbatas. Konsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan jenuh bervariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfer. Semakin tinggi suhu air, semakin rendah tingkat kejenuhan. Misalnya danau di pegunungan yang tinggi mungkin mengandung oksigen terlarut 20-40 % kurang daripada danau pada permukaan laut.
BOD atau Biochemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen biologis merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan dalam air. Dengan kata lain, BOD menunjukkan kebutuhan oksigen oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan yang terlarut dalam air.( Metclaf,Eddy. 2003. Waste Water Engineering Design)
Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air. (Alaert.G dan Sri Sumestri Santika,Msc. 1984. Metoda Penelitian Air)
BOD penting untuk mengetahui banyaknya zat anorganik yang terkandung dalam air limbah. Makin banyak zat organik, makin tinggi BOD-nya. Nilai BOD dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen. .( Metclaf,Eddy. 2003. Waste Water Engineering Design)
Beberapa kelemahan uji BOD:
• Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-bahan anorganik atau bahan-bahan tereduksi lainnya.
• Uji BOD perlu waktu yang cukup lama minimal 5 hari.
• Uji BOD dilakukan selama 5 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira-kira 68% dari total BOD.
• Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat di dalam air tersebut, misalnya ada germisida seperti khlorin dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik,sehingga hasil uji BOD menjadi kurang teliti.
Untuk oksidasi/penggunaan zat organis yang khas, terutama di beberapa jenis air buangan industri yang mengandung fenol, deterjen, minyak, dsb; bakteri harus diberikan adaptasi beberapa hari melalui kontak dengan air buangan tersebut,sebelum dapat digunakan sebagai benih pada analisa BOD air tersebut.(Alaert.G dan Sri Sumestri Santika,Msc. 1984. Metoda Penelitian Air)
5 jenis gangguan yang umumnya terdapat pada analisa BOD:
• Proses nitrifikasi dapat mulai terjadi di dalam botol BOD setelah 2-10 hari
2NH4 + 3O2 → 2NO2- + 4H+ + 2H2O
2NO2- + O2 → 2NO3
Nitrifikasi perlu oksigen. Seringkali nitrifikais tidak terjadi karena suhu 10oC atau karena air sungai yang tercemar telah sampai ke muara sehingga nitrifikasi pada botol BOD tidak berlaku.
• Zat beracun dapat memeperlambat pertumbuhan bakteri (memperlambat reaksi BOD) bahkan membunuh organisme tersebut.
• Kemasukan/keluarnya oksigen dari botol selama inkubasi harus dicegah. Dengan ditutup hati-hati (di atas tutup botol bisa diberi air/waterseal).
• Nutrien merupakan salah satu syarat bagi kehidupan bakteri. Sehingga sebaiknya setiap botol BOD ditambah dengan nutrient secukupnya.
• Karena benih dari bermacam-macam bakteri dapat berkurang jumlahnya/kurang cocok bagi air buangan maka pembenihan harus dilakukan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar